nitnotmedia – Kawasan wisata Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Jagakarsa, Jakarta Selatan, masih menjadi primadona bagi wisatawan dan juga warga sekitar.
Di tengah PPKM level 1 yang diberlakukan pemerintah, kawasan wisata ini menjadi alternatif liburan untuk melepas kerinduan.
Meski sempat di guyur hujan, namun hal itu tak bisa menahan antusias masyarakat untuk berkeliling dengan kuda delman yang merupakan salah satu hiburan bagi pengunjung.
Tak hanya menikmati pemandangan danau yang cukup luas, Anda juga bisa mengayuh sepeda bebek bebekan di danau. Di danau ini kita bisa melihat para pemancing yang asyik memancing di pinggiran setu.
Renata, salah satu pengunjung mengaku cukup senang dapat berada di kawasan Si Pitung ini bersama anaknya. Menurutnya, suasan seperti sudah lama dinantikan sejak awal pandemi masuk ke Indonesia.
“Ya, senang juga bisa sedikit liburan di setu babakan. Dah lama juga kan kan bisa kemana-mana. Sofar semuanya asyik,” ucap Renata di kawasan Setu Babakan, belum lama ini.
Tak hanya merasakan kebahagiaan, ia pun berharap badai Covid-19 dapat segera berakir di bumi tercinta ini.
“Semoga Covid bisa berkahir ya, kita bisa kembali normal kayak dulu lagi tanpa takut, tanpa masker, dan lain lainnya yang menakutkan,” tuturnya.
Kawasan Perkampungan Budaya Betawi ini terletak di perbatasan antara Jakarta dan Depok, lebih tepatnya berada di Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Kawasan dengan luas sekitar kurang lebih 289 hektar ini berada di dua buah setu alam yaitu Setu Babakan dan Setu Mangga bolong.
Di kampung budaya tersebut, kita dapat mengetahui dan mempelajari lebih banyak tentang kebudayaan betawi. Misalnya kesenian Betawi, rumah adat Betawi, dan kehidupan masyarakat Betawi.
Setu ini dikelilingi oleh rindangnya pohon-pohon buah yang menjadi ciri khas betawi seperti belimbing, kecapi, sawo, jengkol, kemuning, dukuh dan melinjo.